Kabel Bawah Laut Indonesia di Sadap

Kabel Bawah Laut Indonesia di Sadap
Berita yang cukup mengejutkan sore kemarin (30 Agustus 2013), beberapa media news online baik milik luar maupun dalam Negeri mengabarkan bahwa ada aktifitas mata-mata pada jaringan kabel fiber optik bawah laut milik Indonesia.

Info ini dibeberkan oleh Edward Snowden yang merupakan salah satu mantan pegawai CIA yang kini menjadi Buronan AS, dan yang lebih mengejutkan lagi, aktifitas penyadapan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 15 tahun. Informasi yang dibeberkan oleh Edward Snowden ini sempat dilansir harian Guardian pada bulan Juni lalu. Salah satu yang dibeberkan yaitu adanya aksi mata-mata pada kabel fiber optik bawah laut yang diberi nama sandi sebagai program Tempora. Program Tempora ini dibuat untuk merekam aktifitas data pada pengguna internet mulai dari email, pesan instan, pasword dan aktifitas lainnya di internet.

Penyadapan ini kabarnya dilakukan pada kabel SEA-ME-WE-3 seperti yang tergambar pada map berikut ini:

peta kabel fiber optik bawah laut

Seperti terlihat pada peta di atas, kabel SEA-ME-WE-3 merupakan kabel yang menghubungkan komunikasi lintas negara mulai dari Jepang, Singapura, Australia, hingga wilayah Eropa, kabel ini juga melintasi perairan Indonesia.

Sydney Morning Herald melansir bahwa kabel ini merupakan kabel yang dikuasai SingTel dan Departemen Pertahanan Singapura dan sudah melakukan penyadapan aktifitas internet sekitar 15 tahun lamanya. Sedangkan yang di duga melakukan penyadapan terhadap kabel bawah laut South East Asia Middle East Western Europe 3 (SEA-ME-WE-3) sepanjang 39 ribu kilometer yang berakhir di Tuas, wilayah paling barat Singapura ini adalah lembaga intelijen Australia, Australian Signals Directorate, bekerja sama dengan intelijen Inggris, Amerika Serikat dan Singapura. Sementara pengamat intelejen Australia sendiri mengakuai bahwa mereka sendiri sudah mulai melakukan penyadapan pada kabel fiber optik semenjak tahun 1990.

Tidak menutup kemungkinan aktifitas penyadapan dengan sandi Tempora ini dilakukan juga pada lalu lintas internet di Indonesia mengingat masih ada beberapa layanan operator internet di Indonesia yang masih menggunakan jaringan kabel fiber optik bawah laut.

Comments